Si Dress Putih Polos Di Pohon Pisang

Tian R
(Cerita Horor) 

Si Dress Putih Polos Di Pohon Pisang

Suatu malam yang cuacanya tidak mendung juga tidak turun hujan, suhu udaranya pun tidak panas dan tidak dingin, Atsi melihat dia yang tiba-tiba berjalan menuju pohon pisang yang terletak di pinggir jalan perlintasan rel kereta api tepatnya didekat selokan disamping sawah dan disamping rumah warga. Dia adalah seorang wanita yang mengenakan pakaian panjang berwarna putih polos dengan rambut terurai panjang dan agak berantakan. Atsi melihat dia memanjat pohon pisang seperti layaknya memanjat pohon kelapa, nampaknya saat dia memanjat pohon pisang, pohon pisang tersebut terlihat tinggi tapi sebenarnya pohon pisang itu tidak tinggi. Atsi melihat dia duduk diatas pohon pisang sambil melihat disekitar nya, kemudian dia berbicara sendiri dan kemudian menangis. 

Si Dress Putih berkata, 
"Kenapa rumahku dirusak? Rumahku sejak dulu disini"
(Setelah berkata demikian, kemudian dia menangis) 
"Aku akan cari siapa saja yang merusak rumahku!"

Waktu itu, usia Atsi masih usia sekolah. Atsi menjalani pendidikan di Taman Kanak-kanak. Atsi memperhatikan dia yang sejak awal menuju ke pohon pisang tersebut sampai dia duduk diatas pohon pisang, dia berubah penampilan, dari yang wajahnya pucat seperti manusia yang baru bangun tidur menjadi cantik seperti menggunakan make up dan berdandan. Atsi merasa penasaran alias belum tahu apakah ada manusia yang seperti itu, yang bisa dalam sekejap atau dalam hitungan detik bisa langsung berubah penampilan dengan sangat cepat. Atsi mengira Atsi bermimpi, tapi saat Atsi memukul pipinya sendiri ternyata terasa sakit. Atsi berpikir, 'Apakah ada manusia seperti itu? Apakah dia hanyu? Tapi apakah ada hantu yang bisa secara langsung dilihat oleh manusia? Apakah Atsi benar-benar bisa melihat hantu?' Sambil berpikir Atsi terus menatap ke arah dia yang duduk diatas pohon pisang tersebut dan berjalan ke arah warung kelontong untuk membeli jajan di warung kelontong. 

Setelah selesai membeli makanan ringan di warung, Atsi melewati jalan yang Atsi lewati untuk menuju ke warung kelontong, Atsi masih melihat Si Dress Putih duduk diatas pohon pisang dan ditemani oleh banyak laki-laki yang berada dibawah pohon pisang. Laki-laki itu berjumlah sekitar lima orang, mereka sedang mabuk sambil membawa minuman seperti es sirup, ada yang berwarna merah (minuman didalam plastik itu) dan ada yang berwarna putih bening (minuman didalam plastik itu). Mereka menawarkan minuman di plastik itu pada Si Dress Putih, awalnya selalu ditolak tapi kemudian Si Dress Putih ingin mencoba meminumnya. Setelah meminum minuman itu, minuman itu terasa enak seperti es sirup kata Si Dress Putih. Minuman satu per satu dicoba oleh Si Dress Putih, tapi terlihat dari belakang tubuh (pinggang) Si Dress Putih keluar seperti air mancur. Setelah melihat kejadian tersebut, Atsi baru yakin bahwa yang Atsi lihat adalah benar-benar hantu, bukan manusia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakso (Makanan Berat atau Cemilan berat?)

Nasi Goreng Dibeli di Pedagang Kaki Lima

Puisi: Ketika Aku Merasa Pilu