Pohon Pisang Yang Tidak Pernah Berbuah
Tian R
(Cerita Horor)
Pohon Pisang Yang Tidak Pernah Berbuah
Di pinggir jalan perlintasan rel kereta api, di dekat selokan terdapat beberapa pohon pisang dengan ukuran tinggi yang tidak sama. Di malam hari, ketika jalan dalam suasana sepi dan udara terasa dingin, angin agak kencang disekitar pohon-pohon pisang dan tanaman-tanaman liar disekitar jalan perlintasan rel kereta api. Di tempat itu terdengar suara tangisan bayi, ketika dilihat ke arah tempat tersebut tidak terlihat ada manusia atau bayi yang berada di tempat tersebut. Tapi ada sepasang mata yang sedang menatap disekitar lokasi tersebut, sepasang mata dengan bayangan hitam tanpa wajah yang jelas dan tanpa kaki yang menapak di tanah. Ada lampu penerangan disekitar lokasi tersebut, sehingga bisa melihat siapa dan apa yang berada di lokasi tersebut.
Pada waktu itu, usia Atsi masih sekitar usia anak-anak yang belum menginjakkan kaki di bangku pendidikan. Atsi melihat sosok hitam tersebut tidak tinggi tapi agak pendek untuk ukuran tinggi manusia dewasa. Semakin berjalan ke arah yang mendekati lokasi sepasang mata tersebut, maka semakin terlihat ada sorot warna merah seperti lampu tapi suhu udara terasa agak panas meski angin masih berada disekitar tempat tersebut. Diantara beberapa pohon pisang, juga terdapat pohon besar entah apa nama pohon tersebut, pohon tersebut berada dekat dengan pagar kayu pembatas lahan sawah dengan rumah warga yang ada didekat jalan perlintasan rel kereta api.
Konon kata orang-orang disekitar, pohon tersebut pernah ingin ditebang oleh orang entah siapa, tapi orang yang mengucapkan niat untuk menebang pohon tersebut didekat pohon tersebut keesokan harinya langsung sakit.
Esok pagi, Atsi mencoba mencari tahu tentang pohon pisang yang berada di lokasi kejadian semalam di mana terdengar suara tangisan anak bayi, ternyata tiba-tiba ada jantung pisang di tanah dibawah pohon pisang tersebut, padahal di malam hari saat kejadian tidak ada jantung pisang di pohon pisang dan di tanah disekitar pohon-pohon pisang di lokasi tersebut. Dan ada warna merah seperti bekas darah yang masih agak basah dan sebagian nampak kering yang menempel di pelepah pohon pisang diantara salah satu pohon-pohon pisang yang ada di lokasi tersebut.
Usut punya usut, ternyata dibawah pohon pisang tersebut entah pohon pisang yang mana diantara beberapa pohon pisang di lokasi tersebut, konon kata orang disana terdapat kuburan atau makam bayi, entah itu janin bayi yang keguguran atau bayi yang memang meninggal setelah dilahirkan atau bayi yang sengaja dibuang kemudian dimakamkan dibawah tanah yang diatasnya tumbuh pohon-pohon pisang di lokasi tersebut.
Pohon-pohon pisang yang berada di lokasi tersebut tidak pernah berbuah di segala musim. Hanya kadang kala ada jantung pisang saja di pohon pisang atau di tanah dibawah pohon pisang di lokasi tersebut.
Komentar
Posting Komentar