Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Teringat Dia (7)

Asa Rasi Teringat Dia (7) Sampaikan salam ku Pada dirinya Saat waktu melintasi jalan Meski satu arah Tapi berbeda tujuan Satu cita-cita Meraih ilmu pengetahuan Dari gedung dan area yang tidak bersamaan

Teringat Dia (6)

Asa Rasi Teringat Dia (6) Jalan melintasi jembatan Siapa yang mengira Saling tidak menyapa Apalagi bertanya Baru melihat Belum mengenal Hanya saling selip memandang Tanpa senyum ataupun kata terucap

Teringat Dia (5)

Asa Rasi Teringat Dia (5) Tangan tegak lurus Mengepal sambil berjalan Mengarah ke depan Tanpa mengalihkan pandangan Berjalan menyusuri jembatan Menikmati alunan Dari angin yang mampir di jalan Bersemi sendiri teringat dia di jalan

Teringat Dia (4)

Asa Rasi Teringat Dia (4) Jalan sendiri  Berusaha asik sendiri Melangkah pasti Meski raut ingat dia Bayangkan saja Dengan gembira Seraya ada dia Berjalan bersebelahan

Teringat Dia (3)

Asa Rasi Teringat Dia (3) Risalah hati Berpikir sendiri Dalam sunyi Berusaha tidak sepi Langkah menuju udara Bersama angin semilir Melewati jembatan Teringat dia sewaktu di jalan

Teringat Dia (2)

Asa Rasi Teringat Dia (2) Bawakan udara sejuk Temani langkah kaki Temani hariku Bawakan senyum Untuk langkahku Saat teringat dia Saat bayangan tentang dia Hadir di kepala

Teringat Dia

Asa Rasi Teringat Dia "Awal Pertemuan" Perjalanan yang cukup panjang dengan mengenakan pakaian bernama seragam untuk kala itu saat mengenyam pendidikan, melintasi jalan yang ramai dan rambu lalu lintas juga halte untuk alat transportasi. Jai berjalan dengan langkah kaki dengan harapan segera lekas sampai di tempat berteduhnya dari terik matahari langsung dan curahan air dari langit. Jai berjalan dengan tatapan mata lurus ke arah depan, tidak ingin menengok ke belakang dan terus berjalan ke arah maju untuk segera lekas sampai ke tujuan. Jai berjalan dengan langkah cepat untuk menutupi kepala dari terik siang yang menyengat ke pori-pori kulit dan ubun-ubun. Jai berjalan dengan langkah cepat untuk melintasi jembatan yang digunakan sebagai tempat penyeberangan bagi pejalan kaki. Jai berjalan dengan langkah cepat sambil menikmati angin yang dilambangkan oleh dedaunan dari pohon rindang disekitar.  Berjalan dengan arah yang sama, muncul dari belakang langkah kaki Ian. Jai dan Ian t

Belajar Mengucap Kata

Asa Rasi (17) Belajar "Belajar Mengucap Kata" Pada langit yang cerah, diri seorang manusia berharap untuk tetap bisa berjalan untuk melangkah ke masa yang akan datang dengan keinginan dan petunjuk arah yang jelas demi kehidupan yang dijalankan untuk keseharian. Pada langit yang cerah, diam dan suasana yang tidak terlalu sepi mencoba menulis kata dan berusaha mengingat dengan mata untuk suatu hari mengucap kata. Pada langit yang cerah, matahari mulai perlahan-lahan lebih terlihat cerah dan suasana berubah seolah keramaian mulai terasa. Pada langit yang cerah, diam dan sendirian berusaha mengolah kata demi kata untuk belajar mengucap kata dari rongga tenggorokan menuju rongga mulut. Pada langit yang cerah, rentetan kata nampak sudah biasa, tetapi ini bukan tentang sudah biasa, hanya ingin berusaha menjadi bisa.  Pada langit yang cerah, pagi terasa sudah ramai mengangkasa, burung di langit mulai terbang bebas dengan ketinggian, dan suara hewan di pagi hari mulai saling bersahuta

Belajar Merasakan

Asa Rasi (16) Belajar "Belajar Merasakan" Melihat dengan kedua bola mata yang menengok ke arah jendela, jendela yang mulai terlihat silau karena langit sudah terang. Mendengarkan suara pagi di dalam ruangan yang terdiam karena suara di luar ruangan. Diam dan melayangkan tulisan berupa kata yang disusun dengan segumpal harapan, diam dan terus menulis dengan angan dan udara yang tidak terlalu banyak debu dari luar ruangan. Mendengarkan suara dengan diam dan mata terus menatap ke arah layar sambil terus membuat jari-jari menari dengan tarian yang membuat tulisan terpola dengan keinginan.  Belajar merasakan, dari waktu yang telah dilalui dan untuk waktu yang masih datangnya entah kapan, berusaha diam dengan tulisan yang diukir diukur dengan tangan dan tinta pulpen yang disesuaikan dengan warna yang diinginkan. Belajar merasakan, ketenangan dari sebuah ruangan yang tidak terlalu luas bukan juga sempit untuk dipikirkan. Belajar merasakan, diam dan tetap berusaha mengolah rasa denga

Belajar Berjalan Tegak

Asa Rasi (15) Belajar "Belajar Berjalan Tegak" Malam hari terdengar suara burung gagak Menonton film dan berlagak Tidak suka bilang kagak Kaki melangkah belajar berjalan tegak

Belajar Membaca Buku

Asa Rasi (14) Belajar "Belajar Membaca Buku" Puteri belajar membaca buku dengan tenang di dalam sebuah kamar dengan cahaya matahari. Puteri belajar membaca buku dengan tenang di dalam sebuah kamar dengan penerangan lampu. Puteri belajar membaca buku dengan tenang dan berharap pada bahan bacaan. Puteri belajar untuk diam dan tenang untuk memahami isi bacaan. Puteri belajar untuk diam dan mencari peta untuk berjalan ke arah tujuan. Puteri belajar untuk diam dan berinteraksi dengan ponsel untuk mendapatkan jawaban. Puteri belajar untuk diam dan berinteraksi dengan lingkungan untuk berjalan menuju surat dengan kop surat.  Puteri belajar untuk diam dan mengerti diri sendiri untuk menahan wajah dari sorotan terik dan air dari langit. Puteri belajar untuk diam dan membuat langkah sendiri untuk tetap berpikir sesuai tuntunan. Puteri belajar untuk diam dan membuat susunan tulisan untuk membuat diri tetap memiliki ruang penyangga. Puteri belajar untuk membuat diri untuk diam dan tersen

Belajar Diam

Asa Rasi (13) Belajar "Belajar Diam" Puteri belajar untuk diam, tidak lagi berusaha untuk bercerita dengan aktif melalui ponsel. Puteri berusaha untuk berjalan dengan usahanya sendiri. Puteri mencari arah dengan berdoa sesuai dengan keyakinannya. Puteri mencari cara untuk melihat langit cerah dan menikmati pemandangan siang tanpa merasakan terik masuk langsung ke pori-pori kulit. Puteri belajar untuk membaca bahan bacaan yang dimiliki untuk menyusuri jalan yang bergerombol karena susunan batu dan pasir yang tidak rata. Puteri berusaha untuk duduk dan berpikir dengan tenang dibawah pohon rindang. Puteri berusaha untuk menikmati makanan sederhana dan minum dengan cara sederhana.  Puteri berusaha untuk berjalan cepat menuju lembaran-lembaran yang dituju. Puteri berusaha untuk berjalan dan berinteraksi dengan alam dan lingkungan. Puteri berusaha untuk belajar berjalan sendiri dan menguatkan langkah kakinya. Puteri berusaha untuk belajar melihat bebatuan dan angin disekitar. Puter

Belajar Mengenal

Asa Rasi  (12) Belajar "Belajar Mengenal" Tokoh  - Putera  - Puteri Puteri : Halo....putera,,,, (Pesan singkat di ponsel) Putera : Halo Puteri, ada apa ? (Pesan singkat di ponsel) Puteri : Putera , kapan kamu punya waktu untuk main sepeda bareng aku ? Putera : Kapan kapan aja lah ya.  Puteri : Jangan lama ya . Kalau ada waktu luang , segera kabarin aku. Putera : Ya nanti kalau aku sudah gak sibuk. Puteri : Ok deh. Putera : Kamu main sepeda sendiri kan bisa. Puteri : Tapi aku mau nya dibonceng. Aku gak bisa nyetir sepeda. Putera : Ya belajar lah sendiri. Pesan di ponsel berhenti. Tidak ada saling berkabar sejak hari itu. Putera dan Puteri jalan ke arah masing-masing. Putera dan Puteri memiliki kegiatan masing-masing. Putera dan Puteri memiliki tujuan masing-masing. 

Belajar Memahami Diri

Asa Rasi (11) Belajar "Belajar Memahami Diri" Tokoh  - Putera - Puteri Putera : "Hai....Puteri apa kabar?" Puteri : "Hai putera, kabarku baik." Putera : "Kamu sedang ada acara apa sekarang?" Puteri : "Aku gak punya acara lain. Cuma ada tugas sekolah aja." Putera : "Kamu coba lihat jalan di sana." Puteri : "Ada apa?" Putera : "Apa yang kamu pikirkan tentang jalan di sana?" Puteri : "Gak ada." Putera : "Kenapa gak ada?" Puteri : "Aku gak mau mikir tentang jalan di sana." Putera : "Kamu gak mau coba untuk cari tahu?" Puteri : "Aku gak mau tahu." Putera : "Kamu itu tipe cuek ya?" Puteri : "Ya." Putera : "Jalan di sana itu ada dua sisi. Sisi yang kiri bergerigi. Sisi yang kanan lurus." Puteri : "Kalau itu sih aku sudah tahu. Kenapa kamu tanya ke aku?" Putera : "Kamu gak coba cari tahu fungsi jalan di sana?" Puteri

Belajar Mengamati Langit

Asa Rasi (10) Belajar "Belajar Mengamati Langit" Perlu menjaga diri agar tidak sakit Pagi hari mendengarkan burung parkit Sarapan dengan makan sedikit Jalan ke atas ke arah bukit Membaca halaman yang dinanti nanti Melihat mendung untuk wanti wanti Mendayung perahu sambil melihat yang dilewati Memasang kedua mata untuk mengamati Menuju pantai untuk melihat langit Naik ke perbukitan untuk melihat langit Berjalan kaki menuju puncak gunung untuk melihat langit Sendiri berusaha belajar mengamati langit

Belajar Melihat Tanah

Asa Rasi (9) Belajar  "Belajar Melihat Tanah" Tempat berpijak di bumi Tempat untuk menanam tanaman Tempat untuk mencari air Tempat untuk menata hidup Melihat dengan kedua mata Mencari atap dari kesilauan terik Mencari keteduhan di kala panas Mencari atap dari air hujan Belajar dengan mata Melihat warna gelap dan terang Menyentuh beragam tanaman Menginjak tanah untuk berjalan

Belajar Melihat

Asa Rasi (8) Belajar "Belajar Melihat" Bambu disusun dan diikat Menjadi terapung di atas air Ujung disebelah sana dan sini Diikat dengan kawat Bambu yang terapung di air Membawa penumpang ke seberang Melintasi jalan di atas air Melewati jalan tanah dan bebatuan Bambu yang dijalankan dengan kawat Memiliki atap  Bukan yang terbuat dari alat modern Bermanfaat di jaman yang modern

Belajar Berhitung

Asa Rasi (7) Belajar "Belajar Berhitung" Belajar berhitung adalah latihan menghitung angka demi angka. Belajar berhitung membutuhkan proses. Belajar berhitung membutuhkan konsentrasi. Belajar berhitung membutuhkan suasana yang kondusif. Belajar berhitung membutuhkan kesabaran. Belajar berhitung membutuhkan latihan demi latihan. Belajar berhitung membutuhkan alat tulis untuk berhitung. Belajar berhitung membutuhkan akal sehat dan tubuh yang sehat. Belajar berhitung membutuhkan udara yang sejuk. Belajar berhitung membutuhkan kepiawaian tangan dan mata. Belajar berhitung membutuhkan kepiawaian telinga dan tempurung kelapa.  Belajar berhitung merupakan suatu hal yang perlu dilakukan secara rutin agar tidak terlalu sulit. Belajar berhitung merupakan suatu hal yang perlu dibiasakan agar menjadi biasa dan mahir. 

Belajar Mendengarkan

Asa Rasi (6) Belajar "Belajar Mendengarkan" Belajar mendengarkan adalah melatih telinga untuk mendengarkan intonasi suara. Belajar mendengarkan adalah untuk melatih telinga untuk mendengarkan informasi. Belajar mendengarkan adalah melatih telinga untuk mendengarkan nada yang bervariasi. Belajar mendengarkan adalah untuk melatih telinga untuk mendengarkan vokal suara. Belajar mendengarkan adalah untuk melatih diri mendengarkan suara yang lain.  Belajar mendengarkan adalah menyimak ilmu pengetahuan. Belajar mendengarkan adalah menyimak pembicaraan. Belajar mendengarkan adalah menyimak informasi. Belajar mendengarkan adalah melatih kesabaran. 

Belajar Membaca

Asa Rasi (5) Belajar "Belajar Membaca" Belajar membaca adalah melatih suara untuk pengucapan yang tepat. Belajar membaca adalah melatih suara untuk menggunakan volume yang tepat. Belajar membaca adalah melatih mulut untuk bergerak dengan tepat. Belajar membaca adalah melihat pemandangan dengan diam. Belajar membaca adalah melatih rongga mulut untuk mengeluarkan nada yang tepat. Belajar membaca adalah melihat bacaan dengan tepat. Belajar membaca adalah melatih mata untuk melihat dengan seksama. Belajar membaca adalah melatih mata untuk merenungkan kata. Belajar membaca adalah melatih mata untuk mengolah rasa. Belajar membaca adalah melatih mata untuk melihat kalimat demi kalimat.  Belajar membaca bisa dilakukan dengan bersuara untuk persiapan acara. Belajar membaca bisa dilakukan dengan diam tanpa suara untuk fokus pada bahan bacaan. Belajar membaca bisa membawa awan di kepala untuk berpikir. Belajar membaca bisa membawa tangan untuk menulis catatan. Belajar membaca bisa memba

Belajar Menulis

Asa Rasi (4) Belajar "Belajar Menulis" Belajar menulis itu memulai gerakan tangan untuk mengolah jari-jari agar terampil saat menggunakan tangan untuk membuat kata menjadi bertambah banyak. Belajar menulis itu melatih jari-jari untuk membuat kalimat menjadi lebih banyak variasi dan terlihat bermanfaat. Belajar menulis itu melatih tangan untuk melakukan hal-hal yang kreatif. Belajar menulis itu melatih tengkorak kepala untuk mengolah pemikiran. Belajar menulis itu awalnya sulit, awalnya memiliki rasa sungkan, awalnya memiliki rasa malas, kemudian mencoba latihan demi latihan.  Bisa itu karena biasa, maka belajar menulis adalah berlatih menulis dengan ringan dengan cara sederhana untuk menjadi biasa menggunakan tangan untuk berpikir dan mengolah rasa. Belajar menulis menjadi latihan untuk membiasakan diri menuangkan awan di kepala. Belajar menulis itu latihan menggunakan alat tulis sebagai komunikasi. Belajar menulis itu latihan berekspresi. Belajar menulis itu latihan untuk me

Belajar Berbicara

Asa Rasi (3) Belajar "Belajar Berbicara" Menulis di buku acara Menyimak pembahasan acara Duduk tegap menikmati acara Berdiri tegak dan belajar berbicara Belajar berbicara adalah melatih keterampilan suara untuk tidak canggung pada saat menghadiri suatu acara. Belajar berbicara adalah melatih kesiapan diri untuk mengungkapkan suara dengan intonasi yang tepat pada saat membacakan informasi. Belajar berbicara adalah melatih mulut untuk bersikap baik pada saat menyampaikan informasi dengan intonasi yang tepat dan pengucapan yang tepat. Belajar berbicara adalah melatih diri untuk siap mengeluarkan kata demi kata dengan sopan dan dengan volume suara yang tepat. 

Belajar Mendengarkan

Asa Rasi (2) Belajar "Belajar Mendengarkan" Belajar Mendengarkan itu awalnya duduk dengan posisi tenang dan mulai memasang telinga untuk mendengarkan suara yang akan terdengar di telinga. Belajar Mendengarkan adalah melatih telinga untuk mendengarkan kata demi kata. Belajar Mendengarkan adalah melatih telinga untuk mendengarkan kalimat yang satu menjadi banyak kalimat yang akan didengarkan oleh telinga. Belajar Mendengarkan adalah melatih telinga untuk mendengarkan suara nada yang berasal dari alat elektronik. Belajar Mendengarkan adalah melatih telinga untuk mendengarkan suara musik sesuai keinginan diri sendiri. Belajar Mendengarkan adalah untuk melatih telinga untuk mendengarkan informasi dari berbagai sumber informasi.  Di kolam ada banyak variasi ikan Nasehat orang tua disematkan Melihat pelangi mata dilebarkan Telinga dipasang untuk belajar mendengarkan

Belajar

Asa Rasi (1) Belajar Di sekolah guru mengajar Di sekolah pelajaran dikejar Berbaris di lapangan sejajar Di sekolah murid belajar Belajar itu awalnya sulit, butuh terbiasa untuk menjadi bisa. Belajar itu awalnya membutuhkan proses, proses untuk membiasakan diri untuk terus melakukan latihan agar menjadi terbiasa dan tidak bosan. Belajar itu awalnya membutuhkan niat, niat yang kuat untuk melatih kesabaran pikiran dan kesabaran hati untuk mencoba menggali ilmu pengetahuan. 

Makan Kue

Asa Rasi Makan Kue Kue adalah makanan yang terbuat dari bahan-bahan untuk membuat kue, diolah dengan keahlian tangan, diberikan rasa sesuai pandangan, dimasak dengan kesungguhan, disajikan dengan keterampilan. Makan kue menjadi nikmat saat perut sedang lapar dan makan menjadi lahap. Makan kue dengan khidmat, merasakan kue dengan kelembutan, makan kue dengan suasana santai, rasa kue semakin terasa lezat. 

Menunggu Dering

Asa Rasi Menunggu Dering Melihat ke arah layar Diam dan hanya menerka Hanya dua bola mata berpikir Memasang sigap daun telinga Riuh suara di jalan Tidak serta Merta terbawa ke dalam ruangan Ruang dengan udara dari listrik Sedikit membuat reda udara terik

Terdiam

Asa Rasi Terdiam Duduk sendiri menilik sepi Merasakan suhu udara Meresap ke dalam pori-pori Menyilaukan di kepala Terdiam Menutup mulut Mengunci suara Merekam langkah

Melewati Jembatan Penyeberangan

Asa Rasi Masa Remaja "Melewati Jembatan Penyeberangan" Kaki menyusuri jalan dan berarah lurus ke depan. Melihat arus kendaraan, mendengarkan suara kendaraan yang berlalu lalang, mencium aroma panas jalan aspal dengan sorotan terik matahari di siang hari. Mata menatap ke depan seraya melayangkan pikiran menuju langit yang diselipkan kepada awan di langit yang tinggi agar tidak diketahui dari tanah dan tanaman belukar disekitar perairan. Telinga terbuka, tidak tertutup oleh rambut, mendengarkan sekitar dengan seksama, ingin merangkul asa menuju langit dengan pesawat dan dekat dengan pemandangan awan dan melihat bumi dari ketinggian perjalanan di atas pesawat.  Teringat sesuatu di perjalanan, saat melintasi jembatan penyeberangan, seandainya berulang waktu di mana pertemuan dengan sapaan senyum dan wajah yang santun saling bertatap dan berjalan ke arah masing-masing. Kali ini sedang berjalan sendiri, tanpa kiri dan kanan dengan pakaian yang sama dan tanpa suara celoteh canda taw

Duduk Sendiri

Asa Rasi Duduk Sendiri Menikmati waktu Tak ingin berhalu Badan tegak bertujuan Langkah tegap sesuai ketentuan Membawa tas berisi asa Sambil melirik suasana dengan biasa Tak ingin lenggak-lenggok tergesa-gesa Duduk sendiri dan menggenggam asa

Tamasya Naik Kereta Api

Asa Rasi Tamasya Naik Kereta Api Kaki bergegas menuju stasiun Tangan bersiap mengisi tas Telinga menyergap ponsel berdering Hidung menyaring aroma hidangan Mata membelalak melihat jalan Kepala berangan menuju antrian  Ingatan di jalan tentang bel kereta api Kenangan tamasya naik kereta api

Masih Pagi

Asa Rasi Masih Pagi Suara masih lengang Awan terlihat cerah Langit luas dan terang Matahari belum terasa diatas kepala Udara dingin mulai berkurang Sruing kendaraan mulai bergeming Di jalan mulai terdengar selenting Siulan hewan ternak menandakan  masih pagi dan itu penting

Misteri Celoteh Orang Lewat

Asa Rasi MPKA (1) Misteri Perlintasan Kereta Api (1) "Misteri Celoteh Orang Lewat" Langit yang cerah, cuaca yang cerah, suasana jalan yang cerah, dan pemandangan tanaman hijau masih terlihat cerah. Orang yang lewat di perlintasan kereta api, berjalan dengan langkah tidak terlalu cepat juga tidak lamban, wajah semringah dan senyum di bibir nampak senang melangkahkan kaki diatas rel kereta api. Celoteh orang tersebut, "Ini rel baru tapi gak bagus bagus amat, jadi bagus kalau ada perayaan nasi tumpeng, kue tampah, kurban hewan (kerbau, kambing, sapi) rutin setiap waktunya. 

Angin Malam

Asa Rasi Angin Malam Malam dengan hawa dingin Menengok ke luar Udara dari langit turun ke bumi Melenggang waktu  Bersahut dengan angin Nampak tak bergerak tapi terasa  Melempar pandangan ke arah cahaya Penerangan malam sambil bersimpuh

Daun Terbang

Asa Rasi Daun Terbang Angin membuat daun lepas dari pohon Bertiup ke arah mana saja Dari ketinggian menuju tanaman Udara datang silih berganti

Debat Pagi

Asa Rasi Debat Pagi Wahai udara pagi, langit yang cerah dan cahaya yang cerah di ruangan. Pagi ini ada debat, ada yang memulai pembicaraan dengan menawarkan pilihan, tetapi bernada tinggi dan memaksakan kehendak. Di lain hal, ada perkiraan yang dimulai di awal sebelum melakukan kegiatan, boleh saja memberikan pendapat dan menawarkan pilihan, tetapi coba dilihat untuk diri sendiri, apakah juga ingin dipaksakan atau tidak. Jika diri sendiri tidak ingin dipaksakan, maka yang lain pun mencoba untuk mengerti dan menghormati penawaran.  Pagi hari yang cerah, bukan berarti cerah untuk semuanya. Ada yang mulanya cerah, tiba-tiba berubah suasana di kepala dan suasana di jiwa. 

Langit Yang Luas

Asa Rasi Langit Yang Luas Betapa senang melihat langit dengan rona cerah diatas kepala yang nampak sangat luas. Betapa tinggi langit di atas sana dari bumi yang ku pijak. Betapa langit begitu cerah dengan awan yang juga cerah. Betapa langit begitu mengesankan, memberikan senyuman di pagi hari dengan cuaca yang memberikan makna untuk kehidupan. Betapa langit begitu besar dan sulit untuk dicapai dengan tangan tanpa alat yang bisa mendekatinya. Betapa langit begitu tinggi dan tidak bisa dibandingkan dengan daratan di bumi.  Betapa langit begitu luas, dengan banyak warna biru dan putih yang nampak dari bumi. Terlihat seperti biru dan putih di atas langit. Langit yang luas, langit yang menentukan waktu, langit yang menentukan cuaca, langit yang menentukan suhu udara. 

Pantun Sore

Asa Rasi Pantun Sore Sore dengan pantun  Jalan perlu dituntun Dengarkan suara mengalun Diriku masih perlu tersusun Sore dengan angin yang mengayun Dengan langit siang yang beruntun Sendiri bukan berarti tertegun Hanya istirahat untuk hati yang disusun

Belajar Memasak

Asa Rasi Belajar Memasak Rumah menjadi tempatku untuk belajar. Belajar memasak, dimulai dari mengupas sayur, memotong sayur, dan mencuci sayur. Belajar memasak, mulai dari merebus air, merebus makanan, dan menggoreng makanan. Belajar memasak, awal yang sulit bagiku. Belajar memegang alat dapur dan membersihkan alat dapur. Belajar memasak, awal yang sulit, tidak semudah mataku memandang para ahli memasak yang biasa ku lihat di layar kaca.  Belajar memasak, ada bagian seru ketika merasa sangat bersemangat untuk menghasilkan makanan yang sangat ingin dimakan dengan harapan menghasilkan rasa masakan yang lezat. Belajar memasak, ada bagian sedih ketika sedang memasak terjadi sebuah insiden, contoh: kulit yang tidak sengaja tersentuh pisau tajam. Belajar memasak, ada bagian yang kurang beruntung ketika hasil masakan tidak sesuai harapan.

Tontonan Anak-anak

Asa Rasi Tontonan Anak-anak Pada waktu aku masih kecil, tontonan di hari Sabtu dan hari Minggu yaitu acara animasi anak-anak dan robot di televisi menjadi teman betah di dalam rumah. Tayangan anak-anak seperti cara belajar memasak di televisi dan cara belajar bernyanyi serta bermain musik menjadi hiburan kala itu. Tayangan yang menghibur di rumah untuk menemani di waktu libur sekolah. Tayangan yang membuat diri sendiri menjadi senang dan terhibur dengan alur cerita.  Pada waktu aku masih kecil, tayangan anak-anak di televisi membuat masa itu menjadi menyenangkan untuk anak seusiaku. Tayangan yang membuat senyum dan tawa membuat pikiran menjadi lega. 

Introvert

Asa Rasi Introvert Seorang diri berada di dalam ruangan, menjadi sendiri dan menyendiri masih menyelimuti diri sendiri. Berada pada suatu meja untuk menulis dan menggambar tanpa ingin merekam wajah sendiri. Seorang diri hanya ingin menepi dan ditemani cahaya lampu. Seorang diri berada pada mulut tanpa suara bising, hanya pada diri sendiri dan orang yang hanya ada di ruangan tersebut atau orang-orang yang biasa datang ke rumah. Wajah seorang diri merasa malu dan hanya ingin bicara untuk hal yang perlu dilakukan. Seorang diri hanya menyentuh pensil, pulpen, kertas, buku, dan penggaris untuk membuat kalimat dari ruang di tempurung kepala. Seorang diri hanya menceritakan kehidupan sehari-hari pada buku yang dituangkan pada lembaran-lembaran kertas. Raut wajah yang malu bertemu dengan banyak orang di keramaian. 

Kicau Burung

Asa Rasi Kicau Burung Dari arah depan terdengar siulan burung Dari arah belakang terdengar saling bersahutan Burung nampak ceria  Kala pagi cerah  Daratan pun mulai menerka Apakah pagi selalu cerah dan sejuk Ataukah akan berubah cuaca Kicau burung di pagi hari menyapa pagi hari

Pagi Yang Cerah

Asa Rasi Pagi Yang Cerah Langit warnanya sudah terang Langit cerah tanpa awan mendung Langit menyapa dunia Yang ku lihat dari bawah Udara pagi masih terasa Suhu udara masih menyapa dengan senyum Masih terasa sejuk Masih terasa segar dan bermakna

Bangunan Yang Tampak Megah

Asa Rasi Bangunan Yang Tampak Megah Susunan bahan bangunan Disusun tinggi  Berwarna merah dan putih Modelnya nampak bagus Terlihat terang saat pagi hari Terlihat terang saat siang terik Terlihat terang saat sore hari Aku hanya memandang dari luar

Sore Terlihat Mendung

Asa Rasi Sore Terlihat Mendung Langit nampak mendung Ruangan belum diterangi Ruangan masih nampak gelap Suara ramai di jalan  Angin mulai melayang Meski suara angin tidak terdengar Mata terpasang melihat arah cahaya Terdiam dan merasakan udara