Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Puisi : Ingin Menikmati Terangnya Ruangan

Ananda Puteri TR Puisi Ingin Menikmati Terangnya Ruangan Kala menjelma menjadi siluet siang Langit tampak ceria dan merona Ingin menikmati udara pagi Ingin menikmati udara sejuk di siang kala terik Cahaya lampu di jalan pagi hari Cahaya lampu di siang hari di ruangan Matahari bersinar cerah di bentangan luas Dan menikmati aroma tanaman segar 

Puisi : Duduk Di Atas Batu

Puisi Ananda Puteri TR Duduk Di Atas Batu Termangu menatap pemandangan Dibawah langit dan berangan Di antara kicauan burung di pagi hari Disapa angin semilir kesejukan pagi Berkelana dengan kepala dan kaki Menyambut hari dengan langkah lurus Meski kadang diam sambil mengukir Duduk di atas batu di dataran rendah

Puisi : Satu Masa Telah Terlewati

Puisi Ananda Puteri TR Satu Masa Telah Terlewati Hari yang cerah di langit Tapi di daratan ada bongkahan tajam Tidak satu pun daun berangin Ketika berbayang garis petir Jika angan mulai menyeringai Kala itu ombak menyapu tempat Tapi sekarang satu masa membekas Gelap malam tanpa lampu telah terlewati

Puisi: Ketika Aku Merasa Pilu

Puisi Ananda Puteri TR Ketika Aku Merasa Pilu Ku lihat di meja kecil bergambar Ada kertas yang cukup banyak Ku ingin melukis dan mengukir  Dengan warna dan sanubari cerah Ketika ku dengar sunyi sedang berlangsung Ku kira menikmati hembusan angin Merasa sendiri dan berkala sepi Tapi ku melepas penat dengan layar tawa

Puisi: Kepada Alam Aku Berbicara

Puisi Ananda Puteri TR Kepada Alam Aku Berbicara Aku adalah orang biasa yang sederhana Dalam angan ingin terbang dan melesat Ke arah awan dan sampai ke seluruh penjuru negeri Berada dalam kesejukan dan kelembutan Bersama asa ku berdiri dan berjalan Menuju ke atas pohon dan gedung bertingkat Ingin meneropong bintang, planet, dan ekor burung langit Di kala malam nampak gemerlap dan sunyi Kepada alam aku ingin menyapa Seraya aku ingin bersahabat dan berbisik Selayaknya berbicara tanpa bising Dan menatap lurus tanpa melirik kesenyapan

Puisi : Senandung Angkasa

Puisi Senandung Angkasa (Ananda Puteri TR) Kalau melihat langit yang luas Seperti ingin terbang dengan kepakan sayap kencang Jika melihat cuaca cerah Seperti ingin berada di atas awan menikmati pemandangan Not angka dan not balok ingin dipelajari Seperti ingin menoreh kilat jari jemari lentik Di atas kertas yang berlembar-lembar Dengan warna tinta yang tebal Senandung suka terasa menghadap langit Senandung duka terasa melihat debur ombak lautan Semilir angin seperti mempertanyakan cuaca Walau mata dan telinga menghadap bumi (8 Juni 2019)

Puisi : Alam Aku Ingin Berbisik

Puisi  Alam Aku Ingin Berbisik (Ananda Puteri TR) Air tenang tanpa gemericik Berwarna jernih dari sumber air jernih Dari aliran sungai di dekatnya Angin sedikit terasa sunyi Daun hanya melambai sekilas  Pohon diam dengan kesunyian Langit ketika gelap, lampu menyala Hanya ada alunan elektronik Aku ingin berkata halus Aku ingin berbisik lembut Aku ingin berjalan lurus dan tegak Aku ingin berdiri lugas dan tegas Seperti membuat nada lagu merdu Selayaknya musik dengan irama lembut Bisa pula melejit seperti super jet Bahkan melesat seperti kereta ekspress (8 Juni 2019)

Puisi : Asa Ku Masih Melayang

Puisi  Asa Ku Masih Melayang (Ananda Puteri TR) Bukan hampa yang terbesit Ada kala rasa melayang Suara ku seraya berbisik Antara ingin menunduk atau mengukir Bayangan ku belum sejalan Mata ku masih berputar Telinga ku masih keruh pikuk Asa ku ada dimana ? Aku hanya berjalan dan menoleh sedikit Tanpa terasa serasa merangkak Tidak bisa banyak kata Masih sedikit sungkan (8 Juni 2019)

Puisi : Ketika Merasa Sendiri

Puisi  Ketika Merasa Sendiri (Ananda Puteri TR) Ketika semua terasa bising Sekitar terasa asing dan rusuh Ketika benak terasa penat Ketika wajah mulai bosan Dalam angan ingin terbang Tapi menumpang injak bumi masih dirasakan Keluhan di dalam kepala semakin berat Bagai memikul batu karang di pundak (8 Juni 2019)